Demam Korea sedang melanda berbagai Negara di belahan bumi, termasuk Indonesia. Dari film, drama dan boyband K-Pop seringkali menjadi bahan obrolan anak-anak muda Indonesia. Tidak semua hal itu bersifat negatif, karena memang Korea melejit bukan sekadar menjual tampan dan kecantikan fisik artisnya tetapi kualitas dalam karya mereka memang layak diapresiasi. Hal itulah yang kemudian menarik ketertarikan anak muda terhadapnya. Salah satunya, komik edukasi Cooking Princess yang telah diterjemahkan oleh Penerbit Bentang Pustaka ini. Komik ini bercerita tentang tokoh utama Han Song-i, murid perempuan tahun ketiga SD Chorong yang mencintai Pyeon Ji Ham. Tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Untuk pesta ulang tahun Ji Ham mengumumkan, dia ingin semua teman-temannya datang dengan membawa masakan buatan mereka sendiri. Hal ini membuat Song-i ingin membuat makanan paling enak, agar dapat menarik hati Ji Ham. Baek Jang Mi, tokoh yang juga mencintai Ji Ham tak mau kalah dengan Song-i untuk membuat makanan yang enak untuk Ji Ham. Pesta ulang tahun Ji Ham akan menjadi peperangan masakan antara keduanya.Sejak pengumuman itu, Song-i mempersiapkan dan mulai melatih kemampuannya dalam memasak. Dia mengambil semua uang celengannya untuk membeli segala bahan makanan yang dia butuhkan untuk latihan memasaknya. Sebagai anak seorang pemilik warung mi, memang Song-i sangat sedikit keahlian memasaknya. Dia mulai dengan membuat hot cake tapi tak satupun berhasil. Tanpa dia maui ternyata hadir dari garpu kuno yang dia temukan di taman, makhluk kecil yang mengaku sebagai asisten chef Negeri Peri. Dia bernama Browny. Dia membantu Song-i dalam latihan memasaknya, dia memberikan resep-resep ajaib yang dia miliki.Begitu juga Jang Mi juga melatih dirinya dalam memasak. Jika Song-i dibantu oleh chef Peri bernama Browny, ternyata Jang Mi juga dibantu oleh chef Peri yang juga teman Browny yakni Robin. Mereka berdua sengaja kabur dari Negeri Peri untuk melihat masakan-masakan yang ada di dunia manusia. Browny berbentuk garpu kuno dan Robin berbentuk senduk kuno. Mereka adalah milik ibu Jang Mi, hadiah dari temannya di Prancis. Karena menganggap kedua benda itu tak ada gunanya dan murahan, ibunya memberikan kepada Jang Mi. Tanpa sengaja ternyata Browny jatuh di taman sekolah dan ditemukan oleh Song-i.Untuk memperlihatkan hasil latihan mereka, Song-i membawa canape saus krim keju dan Jang Mi membawa waffel dihias sirup rasberi dan whipped cream untuk makan siang Ji Ham di sekolah. Sayang, makanan yang mereka bawa ternyata rusak tatanan. Ji Ham sebagai anak direktur stasiun televisi FoodTV pun memberi tahu bahwa saus krim keju atau whipped cream kalau didiamkan akan mencair. Mereka jenis makanan yang dibuat sesaat sebelum dimakan. Malulah mereka berdua, karena baru tahu akan hal itu. Mereka menyesal membuat makanan itu sejak semalam.Akhirnya Ji Ham menantang mereka untuk membuat makanan langsung di depan teman-temannya di hari sabtu. Awalnya, mereka berdua kaget. Tetapi, mereka pun merasa tertantang dan menyetujui tantangan Ji Ham. Jang Mi membuat omelet. Karena, orang tuanya adalah pemilik restoran terkenal maka dia memiliki peralatan memasak yang lengkap. Dia pun berhasil menyelesaikan omeletnya dengan cepat. Sedangkan Song-i hanya menggunakan peralatan sederhana dan sedikit, dia agak terlambat. Hal itu juga karena dia kehilangan fried ball yang dia bawa hilang diambil oleh kecurangan Ma Ga Rin, teman dekat Jang Mi. Namun Song-i tak kehabisan akal, dan dia memutuskan memberi cracker udang untuk okonomiyakinya. Makanan sejenis pancake itu akhirnya dipuji oleh Ji Ham dan seluruh teman di kelasnya. Jang Mi merasa kalah, dan keluar kelas.Ketika Jang Mi tahu bahwa Browny ditemukan oleh Song-i, akhirnya diambillah garpu Browny diambil oleh Jang Mi. Karena dia merasa peri sendok dan garpu itu miliknya. Ketika tahu Browny hilang Song-i sangat sedih karena tidak bisa latihan memasak dengannya lagi. Sedangkan, Jang Mi bertambah semangat latihan memasak karena ada Browny. Di sisi lain, kedua Peri itu sedang dicari Raja Peri dan akan dipaksa untuk kembali ke Negeri Peri. Ketika pesta ulang tahun Ji Ham, Jang Mi membuat babaroa setelah semalam latihan dengan dua peri masaknya. Song-i sempat putus asa karena kehilangan Browny yang melatihnya memasak. Tetapi dia semangat lagi, dan mengingat-ingat apa yang sudah diajarkan oleh Browny. Akhirnya, dia memutuskan untuk membuat tarte cookies cokelat dengan segenap kemampuan dan ingatanya. Akhirnya, jadi dengan sangat mengagumkan dan banyak pujian termasuk dari Ji Ham. Sedangkan, babaroa Jang Mi rusak karena ada kesalahan. Dia malu bukan main dan segera keluar ruangan untuk memarahi kedua perinya.Ketika tahu Jang Mi berteriak memanggil Browny, Song-i mengikutinya keluar dengan membawa tarte buatannya. Jang Mi melempar sendok dan garpu peri, tapi mereka berdua tak ada di sana. Karena mereka dipanggil oleh Raja Peri untuk kembali. Dan mereka punya waktu lima menit, untuk bertemu Song-i. Song-i menangis dan memberika tarte buatannya untuk Browny. Sedangkan, untuk Ji Ham, dia akan membuat lagi. Jang Mi, kalah. Dia menangis sejadi-jadinya.Komik ini tidak hanya berbicara tentang perebutan hati Ji Ham dengan memasak. Tetapi, pembaca juga disuguhi 13 macam-macam resep, salah satunya resep canape di halaman 42. Komik ini juga disertai bonus spesial kartu resep masak di halaman 159. Komik ini layak dibaca oleh ibu beserta anak perempuannya, karena sembari membaca kisah di dalamnya Anda juga bisa langsung praktik resep-resep yang Anda di dalamnya. Selamat membaca dan memasak!
Peresensi : Muhammad Rasyid RidhoKetua Journalistic Club Ikom Universitas Muhammadiyah Malang dan bergiat juga di Forum Lingkar Pena Malang Raya. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM. (//mbs)